Kebudayaan tradisional India memiliki hierarki sosial yang relatif
ketat. Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang peran, dan kedudukan
mereka dalam masyarakat.
Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa, dan roh yang
dianggap berperan penting, dan tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Dalam sistem
kasta di India ditetapkan
stratifikasi sosial,
dan pembatasan dalam kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas
sosial dibentuk oleh ribuan kelompok herediter yang mempraktikkan
endogami, yang umum disebut
jāti atau
kasta.
Pakaian tradisional
berbeda-beda menurut daerahnya di India. Warna-warni, dan gaya pakaian
tradisional bergantung pada berbagai faktor, terutama iklim. Pakaian
berupa kain yang disampirkan merupakan gaya busana yang populer di
India. Wanita mengenakan pakaian yang disebut
sari, dan pria mengenakan pakaian yang disebut
dhoti atau
lungi. Pakaian dari kain yang dijahit juga populer, seperti
salwar kameez yang dikenakan wanita. Pria mengenakan
kurta berikut
piyama, selain
celana panjang, dan
kemeja gaya Eropa yang juga populer.
Sebagian besar hari libur di India merupakan hari raya keagamaan.
Walaupun demikian, di India juga terdapat hari raya sekuler yang
dirayakan tanpa memandang kasta, dan kepercayaan. Hari raya yang dikenal
di seluruh India, misalnya
Diwali,
Ganesh Chaturthi,
Ugadi,
Thai Pongal,
Holi,
Onam,
Vijayadasami,
Durga Puja,
Idul Fitri,
Bakr-Id,
Natal,
Buddha Jayanti, dan
Vaisakhi. India memiliki tiga
hari nasional.
Selain itu, India memiliki hari raya lainnya. Jumlah hari libur resmi
antara 9 hingga 12 hari bergantung kepada masing-masing negara bagian.
Kehidupan beragama merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari, dan bukan urusan pribadi.
Arsitektur India sangat melambangkan kebinekaan kebudayaan India. Sebagian di antaranya, termasuk monumen megah seperti
Taj Mahal, dan bangunan berarsitektur
arsitektur MughalMughal, dan
India Selatan merupakan campuran dari tradisi kuno, dan beraneka ragam tradisi lokal dari berbagai wilayah di India, dan luar negeri.
Arsitektur vernakular juga menunjukkan variasi regional yang mencolok.
Musik India mencakup berbagai jenis musik daerah, dan musik tradisional.
Musik tradisional India secara garis besar dibagi menjadi dua jenis:
musik tradisional Hindustani dari India Utara,
Karnataka dari India Selatan, dan berbagai variasi darinya yang muncul di sebagai musik daerah di India.
Musik filmi, dan
musik rakyat India merupakan bentuk-bentuk
musik pop yang telah menjadi bentuk musik daerah. Musik yang dibawakan kelompok
baul berakar pada tradisi sinkretisme, dan merupakan contoh musik rakyat yang dikenal luas.
Tari India juga terdiri dari bentuk-bentuk tari klasik, dan tari rakyat. Di antara
tari rakyat India yang dikenal luas, misalnya:
bhangra dari Punjab,
bihu dari Assam,
chhau dari Benggala Barat, Jharkhand, dan
sambalpuri dari Orissa, serta
ghoomar dari Rajasthan.
Akademi Musik, Tari, dan Drama Nasional India telah mengakui delapan bentuk tari sebagai
tari klasik India. Di antara kedelapan tarian tersebut sebagian di antaranya dilengkapi narasi, dan dipengaruhi unsur-unsur
mitologi Hindu. Kedelapan tari klasik India yang dimaksud adalah:
bharatanatyam dari Tamil Nadu,
kathak dari Uttar Pradesh,
kathakali, dan
mohiniyattam dari Kerala,
kuchipudi dari Andhra Pradesh,
manipuri dari Manipur,
odissi dari Orissa, dan
sattriya dari Assam
India memiliki
industri film terbesar di dunia.
Bollywood
memproduksi film-film Hindi yang laris. Industri film Bollywood
berpusat di Mumbai, dan telah menjadi industri film paling produktif di
dunia.
[18] Selain Bollywood, film-film berbahasa
Bengali,
Kannada,
Malayalam,
Marathi,
Tamil, dan
Telugu juga didukung oleh industri film yang mapan.
Bentuk-bentuk awal
sastra India berbentuk sastra lisan yang kemudian dijadikan sastra tertulis.Kesusastraan India mencakup karya-karya
sastra Sanskerta, seperti bentuk awal
Weda,
epos Mahabharata, dan
Ramayana, drama
Sakuntala, puisi-puisi seperti
Mahākāvya, dan
sastra Sangam dalam bahasa Tamil. Di antara penulis India era modern terdapat sastrawan
Rabindranath Tagore yang memenangi Hadiah Nobel tahun 1913.