1. Tari Samba
Kebudayaan
Brazil merupakan kebudayaan bawaan dari negara penjajahnya yaitu portugal. Bisa
terlihat kebanyakan kebudayaannya bentuknya seperti negara Latin, namun ada
juga yang menyatu dengan kebudayaan brazil seperti Tarian Samba. Tarian samba
ini sangat unik, merupakan kebudayaan khas brazil yang terkenal dibelahan bumi
manapun. Bahkan Tarian samba ini banyak diaplikasikan seperti pada permainan
bola. Kita bisa melihat gerakan-gerakan yang apik dari pemain-pemain Brazil
seperti tarian samba sehingga Kesebalasan Brazil dijuluki dengan nama Tim
Samba.
Samba adalah tarian Brasil dan genre musik yang berakar dari Afrika. Hal ini diakui di seluruh dunia sebagai simbol dari Brasil
dan Karnaval Brasil. Dianggap sebagai salah satu ungkapan paling populer budaya
Brasil, samba telah menjadi ikon identitas nasional Brasil. Samba de Roda
(tari lingkaran) dari Bahia, yang menjadi warisan dunia oleh
UNESCO bidang kemanusiaan pada tahun 2005, adalah akar utama dari Carioca
samba, samba yang dimainkan dan ditarikan di Rio de Janeiro.
Secara
tradisional, samba dimainkan dengan senar (cavaquinho dan berbagai jenis gitar) dan berbagai instrumen perkusi seperti tamborim. Dengan pengaruh orkestra Amerika sejak Perang Dunia Kedua
dan dampak budaya musik AS pascaperang, mulai digunakan juga instrumen tiup
seperti trombon, terompet, choro, flute dan klarinet.
2. Tari Capoeira
Selain
Tarian samba masih banyak lagi kebudayaan-kebudayaan Brazil yang terkenal
seperti beladirinya. Brazil memiliki Beladiri khasnya sendiri seperti Capoeira,
Vale tudo dan Jiu-Jitsu. Namun dari ketiga tersebut yang paling dikenal dunia
adalah Capoeira. Kesenian Beladiri ini sangat mengutamakan keindahan gerakannya
dan dikenal sebagai kesenian dengan kelincahan yang cukup tinggi.
Gerakan-gerakan yang ada pada seni beladiri Capoeira seperti suatu tarian yang
indah untuk menyerang, bertahan ataupun menghindar. Namun seni beladiri ini
sekarang lebih menjadi sebuah pertunjukkan dibandingkan sebagai suatu ilmu
Beladiri. Lagu pengiring Capoeira ini juga sekarang dijadikan sebagai tagline
perusahaan otomotif dunia yaitu MAZDA yang berbunyi zoom-zoom.
Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai
tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya
diiringi oleh musik dan disebut Jogo.
Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam
pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo.
Capoeira
adalah sebuah sistem bela
diri tradisional yang didirikan di Brasil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang
Portugis ke Brasil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman
dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik
tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali
senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk
menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan
dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala.
Saat
ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Di Indonesia capoeira sudah mulai dikenal banyak orang,
disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga terdapat beberapa kelompok di
Jakarta. Banyak pemain yang yang berminat
mempelajari capoeira karena lingkungannya yang santai dan gembira, tidak sama
dengan disiplin keras yang biasanya terdapat dalam sistem bela diri dari Timur.
Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis besar dari Brasil Jorge Amado, ini “pertarungan yang paling indah
di seluruh dunia, karena ini juga sebuah tarian”. Dalam capoeira teknik gerakan
dasar dimulai dari “ginga” dan bukan dari posisi berhenti yang merupakan
karateristik dari karate, taekwondo, pencak silat, wushu kung
fu, dll...; ginga adalah gerakan-gerakan tubuh yang berkelanjutan dan
bertujuan untuk mencari waktu yang tepat untuk menyerang atau mempertahankan
diri, yang sering kali adalah menghindarkan diri dari serangan. Dalam roda para pemain capoeira mengetes diri mereka, lewat permainan
pertandingan, di tengah lingkaran yang dibuat oleh para pemain musik dengan
alat-alat musik Afrika dan menyanyikan bermacam-macam lagu, dan pemain lainnya
bertepuk tangan dan menyanyikan bagian refrein. Lirik lagu-lagu itu tentang
sejarah kesenian tersebut, guru besar pada waktu dulu dan sekarang, tentang
hidup dalam masa perbudakan, dan perlawanan mencapai
kemerdekaan. Gaya bermain musik mempunyai perbedaan ritme untuk bermacam-macam
permainan capoeira, ada yang perlahan dan ada juga yang cepat.
Capoeira
tidak saja menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga nasional
Brasil, dan para guru dari negara tersebut membuat capoeira menjadi terus
menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok mahasiswa,
bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil, dll
3. Sastra
Sastra
di Brazil kembali ke abad ke-16, dengan tulisan-tulisan para penjelajah
Portugis pertama di Brasil, seperti Pero Vaz de Caminha , diisi dengan
deskripsi dari fauna, flora dan pribumi yang kagum Eropa yang tiba di Brazil.
Ketika Brazil menjadi koloni Portugal, ada "Jesuit Sastra", yang utama
bernama ayah António Vieira, seorang Portugis Jesuit yang menjadi salah satu
penulis Baroque sebagian dari bahasa Portugis. Sebuah contoh yang lebih
eksplisit beberapa sastra bertahan hidup dari periode ini, José Basilio da Gama
's epik puisi merayakan penaklukan Misi oleh Portugis, dan pekerjaan dari
Gregorio de Matos Guerra , yang menghasilkan jumlah cukup besar,agama satir,
dan sekuler puisi. Neoclassicism tersebar luas di Brazil pada pertengahan abad
ke-18, menyusul gaya Italia.